Sabtu, 12 Desember 2015

Sarada uchiha

Sarada Uchiha(うちはサラダ, Uchiha Sarada)

Penampilan Pertama

Manga:

Bab# 700

Film:

Boruto: Naruto the Movie

Permainan:

Naruto Shippūden: Ultimate Ninja Storm 4

Tampil di:

Manga, Permainan, Film

Pengisi Suara

Jepang:

Kokoro Kikuchi

Pribadi

Jenis Kelamin:

 Perempuan

Usia:

Gaiden: 11

Tinggi:

Gaiden: 147 cm

Afiliasi:

 Konohagakure

Tim:

Tim Konohamaru

Klan:

 Klan Uchiha

Kekkei Genkai:

 Sharingan

Tingkatan

Tingkatan Ninja:

Gaiden: Genin

Keluarga

Fugaku Uchiha (Kakek)
Mikoto Uchiha (Nenek)
Sasuke Uchiha (Ayah)
Itachi Uchiha (Paman)
Kizashi Haruno (Kakek)
Mebuki Haruno (Nenek)
Sakura Haruno (Ibu)

Jurus/Tehnik

Peningkatan Kekuatan Chakra
Penghancuran Tanah Raksasa

Sarada Uchiha (うちはサラダ, Uchiha Sarada) adalah kunoichi dari Klan Uchiha diKonohagakure dan anggota Tim Konohamaru.

Latar Belakang

Sakura reassuring Sarada that her father loves them.Sarada merupakan putri dari Sasuke Uchiha dan Sakura Haruno,[1] dengan tidak ada catatan kelahirannya karena dilahirkan di persembunyian Orochimaru, oleh Karin.[2][1] Dia dibesarkan di Konoha hanya dengan ibunya karena ayahnya menjalankan sebuah misi jangka panjang untuk mencari tahu tentang ancaman yang sedang kemungkinan dipersiapkan Kaguya Ōtsutsuki. Di beberapa titik, Sarada jatuh sakit dan setelah itu, mulai memakai kacamata. Selama tidak adanya Sasuke, Sarada mempertanyakan di mana ayahnya dan hanya diberitahu bahwa ia berada di sebuah misi penting ia juga mempertanyakan, apakah ayahnya sebenarnya peduli tentang keluarganya, sekali lagi Sakura hanya bisa meyakinkan apa yang ayahnya sedang lakukan.

[3]

Kepribadian

Sarada tampaknya telah mewarisi sifat-sifat dari kedua orang tuanya. Seperti ibunya, ia meremehkan para pembuat onar; ia juga tampaknya mewarisi frase ibunya "Shannarō!" (しゃーんなろー). Seperti ayahnya, ia biasanya menyendiri dan enggan untuk mengakui orang-orang tertentu, tapi dia memuji mereka ketika mereka pantas mendapatkannya. Sarada juga anak yang penasaran; meskipun menilai Boruto Uzumaki menjengkelkan, dia malah membuntuti Boruto, dan mengamati dia. Dia menuju pada kesimpulan bahwa mereka memang memiliki sesuatu yang sama (keduanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan ayah mereka), menunjukkan wawasan yang tajam dan kemampuan analisis. Meskipun dia berpikir Boruto menjengkelkan, ia tampaknya sangat menghormati ayahnya berbagi hubungan anak dan ayah dengan dia ke titik di mana Sarada bermimpi hubungannya dengan ayahnya sendiri akan serupa. Pada saat yang sama, Sarada sangat peduli tentang ayahnya, senang mendengar dari Naruto bagaimana dia mewarisi banyak sifat baik darinya. Ketika Sarada akhirnya bertemu ayahnya, ia dingin dan acuh tak acuh ke arahnya, yang membuat Sarada menangis. Meskipun demikian, Sarada masih peduli pada ayahnya seperti yang terlihat ketika ayahnya melindunginya dari serangan Shin Uchiha.

Sarada memiliki kebiasaan berpikir kritis. Sarada sering mempertanyakan nilai dan makna menjadi seorang ninja karena ayahnya telah "pergi" karena menjadi seorang ninja. Demikian juga, Sarada telah meragukan keabsahan pernikahan orangtuanya, terutama setelah diketahui bahwa salah satu dari foto-foto mereka, pada kenyataannya, palsu. Ketika ia menemukan gambar ini yang sebenarnya milik ayahnya saat dengan Suigetsu HōzukiJugo dan Karin yang juga memakai kacamata seperti dia, sesuatu yang tak satu pun dari orang tuanya miliki, tidak diragukan dia menjadi emosional. Karena manipulasi dan tidak diungkapkan tentang kelahirannya oleh Sasuke sendiri, Sarada bahkan memuji ninja medis sebagai "yang terbaik" dalam "menyembunyikan sesuatu", meskipun ibunya sendiri adalah ninja medis. Ketika dia tahu bahwa ibunya menyadari apa yang ayahnya lakukan, dia tampak sangat marah bahwa ibunya telah menyimpan rahasia yang begitu lama. Setelah menemukan bahwa Karin adalah ibu kandungnya yang sebenarnya

, Sarada menjadi marah dan patah hati pada kenyataan bahwa tak satu pun dari orang tuanya hadir di sebagian besar kehidupan masa kecilnya, sementara percaya bahwa ia dan Sakura tidak memiliki hubungan apapun.[4] Namun, Naruto meyakinkan dirinya ini bukan masalah dan dia menyadari cinta antara dia dan ibunya Sakura itu nyata setelah berpikir kembali tentang ayah dan ibunya mengajar dia untuk berjalan dan Sakura ketika mengurus dia yang sedang sakit.[5]Ketika ia menemukan bahwa Sakuralah ibu biologisnya, ia menyadari bahwa hal yang terpenting adalah ikatan yang terjalin di antara mereka.

Sarada membangkitkan sharingannya saat bertemu ayahnya.Tidak seperti orang tuanya, Sarada memiliki sikap yang baik di masa kecilnya. Dia tidak pernah terlalu percaya diri, tidak terobsesi dengan anak laki-laki, namun sederhana dan memperlakukan teman-teman sekelasnya baik, terutama temannya Chōchō Akimichi dan putra anggota tim orang tuanya, Boruto. Sarada mampu membangkitkan Sharingan karena antisipasi bertemu dengannya. Meskipun marah pada Sakura dan Sasuke saat jelas mengetahui identitas sebenarnya dari ibu kandungnya, Sarada, tidak menjadi korbanKutukan Kebencian dan relatif wajar bila dibandingkan dengan Sasuke ketika ia masih muda. Setelah percakapannya dengan Naruto, Sarada menemukan tujuannya untuk menjadi Hokage.[6]

Penampilan

Sarada pada Naruto Gaiden.Sarada memiliki kulit terang, rambut krisopras lurus sebahu dengan bagian-bagian di sisi kiri dahinya tidak diselip seperti bagian kananya yang diselip ke telinga. Dia mewarisi mata dan warna rambut Sasuke. Sarada memakai kacamata merah, Karin. Rambutnya bergaya seperti Mebuki Haruno nenek dari pihak ibu.Bentuk matanya mirip dengan Sakura juga bentuk wajahnya. Pakaiannya terdiri dari jaket merah muda di atas rompi kuning dan dibawahnya memakai kemeja putih berkerah tinggi dengan dasi merah, dengan sandal shinobi hitam. Pada Naruto Gaiden, Sarada memakai qipao tanpa lengan merah, mirip dengan pakaian kedua ibunya, (satu-satunya perbedaan adalah lambang Uchiha di punggung), sepasang celana pendek berwarna terang dan penghangat lengan panjang ungu, mirip dengan pakaian pertama ayahnya. Dia juga memakai pelindung dahi Konoha di sekitar dahinya. Dia juga memakai pelindung dahiKonoha sekitar dahinya dengan poninya yang tergantung di atas.

Kemampuan

Tingkat yang tepat dari kemampuannya tidak diketahui, tetapi Chōchō Akimichimenyatakan bahwa Sarada harusnya bisa lulus ujian kelulusan dengan mudah karena garis keturunannya.[7] Dia juga bisa sendirian mengalahkan puluhan klon Shindengan pukulan tunggal, dan menghancurkan area sekelilingnya.[8].

Kecakapan fisik

Dari pelatihan dengan ibunya, Sarada tampaknya lebih memilih bertarung pada jarak dekat dan pertarungan tangan ke tangan, gaya bertarungnya terutama mengandalkan tinjunya. Seperti Sakura, Sarada terbukti sangat berbahaya dalam jarak dekat; dia menunjukkan hal ini dengan menggunakan Tumbukan Ceri Mekar untuk memusnahkan pasukan kecil dari klon Shin.[8] Dia memiliki kelincahan tingkat tinggi untuk usianya, dapat menghindari salah satu senjata klon Shin dengan mudah sebelum ia membangunkanSharingan. Dia juga telah menunjukkan reflek yang cepat, mampu mencegat serangan dari makhluk milik Shin ​​sebelum bisa menangkap dia. Dengan Sharingannya, refleksnya meningkat ke titik di mana ia bisa menghindari Mangekyō Sharingan senjata dengan mudah.

Kecakapan dan Pengendalian Chakra

Yang berasal dari warisan Uchiha, Sarada memiliki chakra ekstrim dan kuat. Seperti ibunya Sakura, Sarada memiliki kontrol chakra yang sangat mengesankan bahkan di usia muda. Dengan demikian, dia bisa mengontrol dan melepaskannya dari satu titik di tubuhnya dengan waktu yang tepat, yang menyerupai kekuatan Super. Dengan demikian melalui tinjunya, dia bisa melepaskannya sebagai kekuatan yang luar biasa yang mampu menghancurkan daerah sekelilingnya.[8]

Dōjutsu

Sharingan

Sharingan Sarada.Sarada mampu mewujudkan Sharinganpada usia yang sangat muda, dengan pengalaman bertemu ayahnya memacu kebangkitannya. Sharingannya memiliki satu tomoe di setiap mata.[9] Ini memberinya kemampuan untuk mengamati dan membedakan aliran chakra, memprediksi dan gerakan dan meniru teknik, dan melihat melalui ilusi.

Epilog

Sarada mengikuti Boruto mengelilingi Konoha.Setelah Boruto meminta teman-teman sekelasnya untuk bergabung dengannya membuat sebuah lelucon, tidak satupun dari mereka bergabung dengannya, tapi Sarada mengikuti dan mengamati dia dari jauh, bersembunyi dibelakangnya. Kemudian, ketika ia tiba di rumah, dia mengatakan kepada ibunya bahwa anak laki-laki itu bodoh, tapi mengatakan bahwa Boruto dan dirinya memiliki beberapa hal yang sama seperti perasaan yang sama terhadap ayah mereka masing-masing.

0 komentar:

Posting Komentar